Kendari – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DPP Sulawesi Tenggara menggelar Rapat Kerja dan Konsultasi Provinsi (Rakerkonprov) dengan Tema : “Sinergi APINDO Dan Pemerintah Daerah Untuk Sulawesi Tenggara Yang Lebih Maju”, yang dibuka Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Prov. Sultra, Laode Saifuddin, yang mewakili Pj Gubernur Sultra, berlangsung di Claro Hotel Kendari, Rabu, (29/05/2024).
Pada momen tersebut, Mewakili Ketua Umum KADIN Sultra, Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan KADIN Sultra, Hj.Trinop Tijasari, SH menghadiri undangan tersebut dan berkesempatan menyampaikan sambutannya, dihadapan pengurus APINDO Sultra dan para tamu undangan lainya.
“Sultra merupakan provinsi yang yang tergolong besar, dilihat dari luas wilayah, jumlah penduduk dan keragaman budaya dan sumber daya alamnya. Semua potensi ini menjadi sangat luar biasa dan menjadi modal yang kuat untuk mewujudkan perekonomian daerah sebagai produsen maupun konsumen, akan tetapi kita tidak memungkiri bahwa jumlah perusahaan yang ada di Sultra hanya ada 86 perusahaan yang berskala kecil dan menengah, sementara pengusaha mikro kecil atau UMKM 41.939, Jumlah pengusaha saat ini dirasa belum cukup untuk membawa sultra menjadi daerah yang berkembang seperti daerah-daerah yang ada di Indonesia lainnya,” ungkap Trinop Tijasari yang juga sebagai Pj. Ketua TP-PKK Kabupaten Konawe.
Lebih lanjut Trinop menyampaikan bahwa berdasarkan data yang diperoleh KADIN Sultra, jumlah UMKM yang mengantongi izin sebanyak 982 UMKM,dengan demikian jumlah UMKM yang dapat mengakses permodalan masih sangat kecil.
“OJK Sultra menyebut, meskipun penyaluran kredit mengalami pertumbuhan sebesar 11,83 persen ditahun 2023, tetapi realisasi kredit hanya sebesar 1,06 persen. Sementara kredit kecil sebesar 4,0 persen dan kredit mikro sebesar 7,89 persen. Tentu saja realisasi sangat kecil, padahal kita tahu UMKM merupakan salah satu penggerak roda ekonomi yang memainkan peran penting dalam perkembangan ekonomi lokal, penyerapan tenaga kerja, menciptakan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dalam kewirausahaan dan bisnis.Untuk itulah peran APINDO menjadi sangat pentingbukan saja diperlukan sebagai penggerak virus kewirausahaan tetapi juga sebahai fasilitator, yang menjembatani hubungan simbiosis mutualisme antara pemerintah daerah, para pemodal dan pengusaha,” lanjutnya.
Trinop Tijasari menjelaskan bahwa KADIN mengupayakan agar pengusaha yang tergabung dalam KADIN maupun APINDO memperluas gerakan kewirausahaan di Sultra.
“Jadi KADIN Sultra beberapa waktu lalu ada kerjasama dengan KADIN Jawa Timur, dan baru baru melakukan kerjasama dengan Kemenkumham untuk membuat PT (Perseroan Perorangan) untuk UMKM yang ada di Sulawesi Tenggara, untuk itulah kedepannya KADIN bersama APINDO bisa bergandengan tangan dalam membangun Sulawesi Tenggara kedepan,” pungkasnya dengan sebuah pantun.
Selain dihadiri KADIN Sultra, kegiatan Rakerkonprov APINDO dihadiri langsung Ketua Umum DPN APINDO yang diwakili Anthoni Hilman, seluruh pengurus APINDO DPP Sultra , para pengusaha, perwakilan Korem, Polda Sultra dan Kejaksaan, Kadis Tenaga Kerja Prov.Sultra, Perwakilan Asosiasi Provesi dan Pengusaha. (HenQ)