KENDARI – Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menggelar kegiatan Temu Bisnis dengan tema “Membangun Kolaborasi Ekonomi Digital untuk Produk Lokal”, pada Kamis, 26 Juni 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Samaturu Balai Kota Kendari dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelaku usaha besar, UMKM, dan perwakilan OPD terkait.
Mewakili Wali Kota Kendari, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Kendari, Dr. Nismawati, membuka secara resmi kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi digital sebagai pilar utama dalam penguatan ekonomi lokal yang berdaya saing tinggi.
“Transformasi digital hari ini bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan. Kolaborasi antara pelaku usaha, platform digital, pemerintah, dan komunitas adalah kunci dalam membangun ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, terutama bagi produk lokal yang menjadi identitas budaya dan kemandirian bangsa,” ujar Nismawati.

Ia menguraikan pentingnya kolaborasi antar pelaku usaha dan platform digital seperti marketplace, media sosial, serta teknologi keuangan dalam membuka akses pasar yang lebih luas. Namun, kolaborasi ini juga perlu ditopang oleh pelatihan, pendampingan, dan integrasi teknologi agar UMKM tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pelaku aktif dalam ekosistem digital.
Selain itu, ia menekankan peran strategis pemerintah sebagai fasilitator dan regulator, sementara swasta, terutama platform digital dan startup, berperan sebagai penyedia teknologi dan jaringan. Komunitas lokal pun diharapkan menjadi penghubung antara kebutuhan riil masyarakat dan kebijakan yang diambil pemerintah.
“Bayangkan jika satu kelurahan diberdayakan dengan pelatihan e-commerce, akses internet yang baik, dan promosi melalui influencer lokal. Dalam waktu singkat, produk tradisional bisa tembus pasar nasional bahkan internasional,” tambahnya.

Sementara itu, dalam laporannya, Plt. Kepala DPMPTSP Kota Kendari, Seko Kaimuddin Haris, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara pemerintah dan pelaku usaha, meningkatkan investasi dan kapasitas teknologi UMKM, serta mendorong daya saing produk lokal melalui digitalisasi.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini didasarkan pada sejumlah regulasi nasional, termasuk UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, serta sejumlah peraturan pemerintah dan menteri terkait penyelenggaraan perizinan berusaha dan kemitraan antara pelaku usaha besar dan UMKM.
Temu Bisnis ini menghadirkan materi terkait strategi membangun kolaborasi ekonomi digital untuk produk lokal serta penyelenggaraan perizinan berusaha di daerah. Seluruh kegiatan dibiayai melalui APBD Kota Kendari Tahun Anggaran 2025.
Kegiatan ini diharapkan dapat membuka akses kemitraan yang saling menguntungkan antara pelaku usaha besar dengan UMKM, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Kendari yang lebih mandiri, inklusif, dan berkelanjutan.