Kendari – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Kendari menginisiasi rapat terpadu membahas konsep tata kelola hunian terintegrasi. Konsep ini mencakup sistem drainase, pengelolaan sampah, penyediaan air bersih, serta pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan.
Langkah tersebut menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kota Kendari untuk mewujudkan Kendari sebagai Kota Layak Huni. Dengan pengelolaan hunian yang terintegrasi sejak tahap perencanaan, diharapkan kawasan perumahan dapat menjadi lingkungan yang nyaman, sehat, dan ramah bagi masyarakat.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Anoa Kendari, Sukriyaman, S.Sos., memberikan apresiasi dan dukungan penuh atas gagasan tersebut. “Kami sangat menyambut baik ide ini. Integrasi pengelolaan infrastruktur perumahan akan memudahkan pelayanan air bersih dan meningkatkan kualitas hidup warga,” ujarnya.
Kabid Penataan Ruang Dinas PUPR Kendari, Yusran Wahyudi, menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya fokus pada persetujuan site plan, tetapi juga mendorong kolaborasi lintas sektor. “Kita ingin semua pihak terlibat, mulai dari instansi teknis hingga pemerintah setempat, untuk menciptakan perumahan yang layak huni dan memberi manfaat maksimal bagi masyarakat,” jelasnya.
Sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berwenang mengeluarkan persetujuan site plan, PUPR akan menggandeng berbagai pihak dalam proses perencanaan. Tujuannya adalah menyukseskan misi menjadikan Kendari sebagai kota layak huni.
Konsep ini diharapkan menjadi role model penataan kawasan hunian di Kendari. Dengan desain terintegrasi, setiap perumahan nantinya akan memiliki infrastruktur memadai sejak awal pembangunan. Fasilitas publik, sarana lingkungan, dan utilitas dasar akan dirancang saling terhubung sehingga warga dapat merasakan kualitas hidup yang lebih baik.
Rapat ini dihadiri berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan PDAM, pengembang perumahan, dan instansi teknis lainnya, sebagai langkah awal menuju penataan kota yang lebih terstruktur, bersih, dan berkelanjutan.
