Kendari — Pemerintah Kota Kendari melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat kesiapsiagaan bencana dengan berpartisipasi aktif pada Jambore Tangguh Bencana 2025 yang diselenggarakan di Kebun Raya Nanga-Nanga Kendari, 21–24 November 2025. Kegiatan ini menghadirkan pelatihan, edukasi, dan simulasi bencana yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas para pemangku kepentingan dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.
BPBD Kota Kendari menurunkan 12 personel Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk mengikuti seluruh rangkaian agenda jambore. Mulai dari pembekalan teori penanggulangan bencana, latihan praktik di lapangan, hingga simulasi penanganan bencana besar seperti tsunami yang menjadi puncak kegiatan.

Kepala BPBD Kota Kendari, Cornelius Padang, menegaskan bahwa keterlibatan ini merupakan bagian dari strategi Pemerintah Kota Kendari dalam memperkuat kesiapan personelnya.
“Jambore ini adalah ruang pembelajaran yang sangat penting bagi kami. Personel TRC harus selalu siap diterjunkan kapan saja. Karena itu, BPBD Kota Kendari berkomitmen memperkuat kemampuan teknis dan mental seluruh anggota melalui pelatihan intensif seperti ini,” ujarnya. Minggu (23/11/2025).
Cornelius juga menekankan bahwa kesiapsiagaan merupakan kunci utama dalam menghadapi potensi bencana yang tidak bisa diprediksi.
“Bencana bisa datang tanpa memberi tahu. Karena itu, kami harus memperkuat koordinasi, memperbarui kapasitas personel, dan memastikan sistem tanggap darurat di Kota Kendari berjalan efektif. Partisipasi di jambore ini adalah bagian dari upaya itu,” tegasnya.
Jambore Tangguh Bencana 2025 turut menghadirkan kolaborasi lintas instansi seperti TNI, BASARNAS, BMKG, Dinas Sosial, Kepolisian, serta para relawan kebencanaan. Keterlibatan berbagai pihak ini memperkuat sinergi dalam menghadapi skenario bencana nyata di wilayah Sulawesi Tenggara.
Selain memperkuat personel, kegiatan jambore ini juga memberi ruang untuk berbagi strategi mitigasi, membangun komunikasi lintas lembaga, serta menguji efektivitas mekanisme penanganan bencana yang telah dimiliki masing-masing daerah.
“Kami berharap pengalaman yang diperoleh personel BPBD Kota Kendari di jambore ini bisa diterapkan dalam kegiatan mitigasi, edukasi masyarakat, hingga respon cepat di lapangan. Ini investasi penting bagi keselamatan warga Kendari,” kata Cornelius.
Jambore ini juga sejalan dengan program rutin BPBD Kota Kendari untuk meningkatkan kesadaran publik, termasuk kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) kebencanaan yang beberapa waktu lalu digelar di berbagai kecamatan. Pemerintah Kota Kendari menargetkan agar upaya ini terus diperkuat sehingga Kota Kendari menjadi daerah yang adaptif dan sigap dalam menghadapi berbagai ancaman bencana.
Pemerintah Kota Kendari berharap melalui partisipasi aktif dalam Jambore Tangguh Bencana 2025, seluruh personel BPBD semakin siap, masyarakat semakin sadar risiko, dan koordinasi antarinstansi semakin solid. Upaya ini menjadi fondasi penting dalam mewujudkan Kota Kendari yang tangguh bencana. (Red)


























