Konawe – Universitas Lakidende (UNILAKI) Unaaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, menggelar kuliah umum Program Magister (S2) Administrasi Publik dengan menghadirkan Dr. Asmawa Tosepu, AP, M.Si, Kepala Biro Umum Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, sebagai narasumber utama, Senin (27/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Ahmad Sarita UNILAKI ini mengangkat tema “Tata Kelola Dinamis: Paradigma Kolaborasi, Inovasi & Digitalisasi untuk Administrasi dan Pelayanan Publik.”
Kuliah umum ini dihadiri oleh Rektor Universitas Lakidende Unaaha, Prof. Dr. Ir. La Karimuna, M.Sc.Agr, Wakil Rektor III Dr. Alkadri Tabara, serta Ketua Yayasan Lakidende – Razak Porozi, Ir. Dr. H. Sjarif Sajang, M.Si.
Turut hadir civitas akademika, dosen, serta Dekan Program Studi Magister (S2) Administrasi Publik.
Peserta kegiatan terdiri dari 40 mahasiswa baru Program Magister (S2) Administrasi Publik, serta perwakilan mahasiswa S1 dari berbagai fakultas di lingkungan Universitas Lakidende Unaaha.

Dalam pemaparannya, Dr. Asmawa Tosepu menjelaskan bahwa konsep Dynamic Governance bukan sekedar teori, melainkan pendekatan praktis yang dapat memperkuat birokrasi reformasi di Indonesia.
“Dengan mengedepankan Thinking Ahead, Thinking Again, dan Thinking Across, pemerintah dapat membangun birokrasi yang inovatif, terbuka, dan mampu bekerja sama lintas sektor,” ujar Asmawa di hadapan mahasiswa UNILAKI.
Menurutnya, penerapan penerapan Dynamic Governance memerlukan komitmen, kepemimpinan yang kuat, serta aparatur yang memiliki keterampilan yang memadai.
Ia menekankan pentingnya investasi dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusia sebagai kunci sukses penerapan Tata Kelola Dinamis.
“Tata Kelola Dinamis adalah konsep tata kelola pemerintahan yang menekankan kemampuan pemerintah untuk terus belajar, menyesuaikan diri, dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan eksternal maupun internal,” jelasnya.
“Jika bersifat tradisional cenderung kaku dan berorientasi pada prosedur, maka Tata Kelola Dinamis menekankan kesalahan, inovasi, dan keterbukaan terhadap masukan,” tambahnya.
Dr. Asmawa menguraikan tiga pilar utama dalam penerapan Tata Kelola Dinamis:
1. Berpikir ke Depan – Pemerintah harus berpikir visioner dan menyiapkan langkah-langkah strategi jangka panjang menghadapi perubahan.
2. Berpikir Lagi – Dunia terus berubah, dan kebijakan lama sering kali tidak relevan. Oleh karena itu, penting adanya evaluasi berkelanjutan dan keberanian memperbaiki kebijakan yang tidak efektif.
3. Berpikir Lintas – Menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, baik antarinstansi pemerintah maupun dengan swasta, akademisi, dan masyarakat sipil.
Lebih jauh, Dr. Asmawa memaparkan beberapa strategi yang dapat dijalankan untuk mewujudkan birokrasi yang dinamis dan adaptif, di antaranya:
1. Meningkatkan kompetensi ASN melalui pelatihan kepemimpinan, inovasi, dan teknologi.
2. Mendorong budaya evaluasi agar setiap kebijakan selalu terbuka untuk diperbaiki.
3. Membangun ekosistem kolaboratif dalam pembahasan dan penerapan kebijakan publik.
4. Mengoptimalkan teknologi digital untuk mempercepat pelayanan publik, meningkatkan transparansi, dan memperluas partisipasi masyarakat.
“Dengan strategi tersebut, birokrasi yang diharapkan mampu bergerak lebih dinamis, adaptif, dan responsif dalam menghadapi tantangan zaman,” tegasnya.

Ketua Yayasan Lakidende, Razak Porozi, Ir. Dr. H. Sjarif Sajang, M.Si, dalam berbagai acaranya menyampaikan apresiasi kepada seluruh mahasiswa dan civitas akademika yang telah menyukseskan kegiatan perkuliahan umum tersebut.
“Saya berharap seluruh mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik — berinteraksi langsung dengan narasumber dan menerapkan ilmu yang disampaikan,” ujar Sjarif Sajang.
Sebagai Ketua Yayasan, ia menegaskan dukungan penuh terhadap pengembangan pendidikan di Universitas Lakidende.
“Insyaallah Yayasan Lakidende akan terus membuka seluas-luasnya program S2 untuk pengembangan akademik di berbagai bidang. Terima kasih kepada Bapak Kepala Biro Umum Kemendagri, Dr. Asmawa Tosepu, yang telah berkenan hadir dan memberikan kuliah umum yang sangat bermanfaat,” tambahnya.

Sementara itu, Rektor UNILAKI, Prof.Dr.Ir. La Karimuna, M.Sc.Agr mengucapkan terima kasih atas kehadiran Dr. Asmawa Tosepu dan menilai materi yang disampaikan sangat relevan dengan kebutuhan pengembangan administrasi publik masa kini.
“Kami berharap program studi lain di UNILAKI juga dapat mengembangkan diri seperti Program Magister Administrasi Publik ini,” ucapnya.
Prof La Karimuna juga menyampaikan terima kasih kepada para mahasiswa yang telah mempercayakan UNILAKI sebagai tempat melanjutkan studi, serta mengenang jasa pendiri UNILAKI, mendiang Razak Porozi, sebagai amal jariah yang terus mengalir.
“Apalagi dengan konsep kuliah umum yang dibawakan Bapak Asmawa. Beliau bahkan telah berhasil mengubah kawasan kumuh di Kali Kadia menjadi lingkungan yang tertata dan indah, mirip kawasan di Korea Selatan ini bukti nyata praktik Dynamic Governance di lapangan,” ungkap Rektor.


Kuliah umum ini menjadi ruang inspiratif bagi mahasiswa untuk memahami pentingnya inovasi, kolaborasi, dan digitalisasi dalam tata kelola pemerintahan.
Melalui kegiatan ini, Universitas Lakidende Unaaha menegaskan komitmennya sebagai institusi pendidikan yang terus mendorong sinergi antara dunia akademik dan praktik pemerintahan modern. (HenQ)



























