Kendari – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Ridwansyah Taridala membuka secara resmi kegiatan Rembuk Kota (City Branding Sebagai Pendekatan Pembentukan Identitas Kota Kendari), yang berlangsungdisalah satu hotel di Kota Kendari, Jumat (2/12/2022).
Dalam kegiatan tersebut, Sekretaris Daerah Kota Kendari menyampaikan bahwa kebijakan otonomi daerah yang pernah diberikan oleh pemerintah pusat itulah yang menjadi tantangan kita khususnya dalam pengembangan wisata.
Karna tidak bisa dipungkiri, banyak obyek-obyek wisata yang menurut kacamata teman-teman ekonomi kreatif itu terbentur dengan kemampuan pembiayaan pembangunan di daerah termasuk Kota Kendari.
Sekda juga menyampaikan bahwa, identitas Kota Kendari perlu diperluas lagi yang tadinya merupakan Kota Lulo, saat ini bisa menjadi Kota Kalosara.
“Kalosara bapak-ibu adalah simbol pemersatu suku bangsa Tolaki, yang mendiami Kota Kendari ini atau yang biasa kita mendengar empat pilar pembentuk daerah otonom Sulawesi Tenggara salah satunya adalah itu, suku bangsa Tolaki, maka Kalosara ini adalah simbol pemersatu dan menjadi sumber hukum yang berlaku bagi suku Tolaki,” jelasnya.
Diakhir sambutannya, Sekretaris Daerah Kota Kendari mengatakan bahwa Pemerintah Kota Kendari membuka diri untuk menyesuaikan potensi kota kendari.
“Sesuai dengan potensi Kota Kendari yang disebutkan oleh Bapak Ketua Ekonomi Kreatif Kota Kendari dalam sektor itulah kita mempoles dan kita coba membuka dan menjadikannya sentra kegiatan UMKM dan kuliner Kota Kendari” Pungkasnya.