Kendari – Pemerintah Kota Kendari kembali menegaskan komitmennya dalam menghadirkan layanan kesehatan berkualitas bagi masyarakat. Langkah nyata tersebut terlihat dari kunjungan langsung Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kendari pada Sabtu (17/5), yang dilakukan bersama Wakil Wali Kota Sudirman, Pj. Sekda Amir Hasan, serta sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Kunjungan tersebut bukan sekadar agenda rutin, melainkan bagian dari strategi besar Pemkot dalam mengembangkan RSUD menjadi Rumah Sakit Tipe B Pendidikan, yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan layanan kesehatan tingkat lanjut serta menjadi pusat pendidikan dan pelatihan tenaga medis di Sulawesi Tenggara.
Dalam peninjauan tersebut, rombongan mengunjungi beberapa fasilitas penting, mulai dari Poli Saraf, ICU, UGD, hingga Gedung PMCC (Primary Medical Care Center) yang tengah dipersiapkan menyambut penerapan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), sesuai dengan regulasi terbaru dari Kementerian Kesehatan yang akan diberlakukan pada Juli 2025.
“Kita harus punya visi yang sama untuk meningkatkan pelayanan RSUD. Hari ini kita mulai siapkan semuanya, mulai dari alat kesehatan, fasilitas, dan desain rumah sakit yang akan dirancang oleh arsitek lokal kita, anak daerah Sulawesi Tenggara,” ungkap Wali Kota dalam rapat internal bersama jajaran manajemen rumah sakit.
Desain arsitektur RSUD nantinya akan ditangani oleh Alim Bahri, arsitek lokal yang dipercaya menangani proyek ini. Dalam pemaparannya, Alim menjelaskan bahwa pembangunan akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari area depan rumah sakit untuk menghadirkan kesan representatif, modern, dan ramah pengunjung. Desainnya akan mengacu pada 21 regulasi Kementerian Kesehatan, mulai dari standar akreditasi, kelayakan infrastruktur, hingga kesiapan menghadapi era digitalisasi pelayanan.
Transformasi RSUD menjadi RS Pendidikan Tipe B bukan hanya akan meningkatkan kualitas layanan, tapi juga membuka peluang kerja sama dengan institusi pendidikan kedokteran, sekaligus mempercepat transfer ilmu dan teknologi medis di daerah.
Rencana pembangunan tersebut telah mendapatkan sambutan positif dari Pemkot Kendari. Bahkan, Wali Kota memastikan bahwa proposal pengembangan ini akan segera diajukan ke Kementerian Kesehatan. Targetnya, pembangunan fisik akan dimulai pada tahun 2026, seiring dengan kesiapan regulasi, anggaran, dan infrastruktur pendukung lainnya.
Langkah ini merupakan bagian dari visi besar Kota Kendari sebagai kota yang sehat, tangguh, dan berdaya saing. Dengan menghadirkan rumah sakit bertaraf pendidikan, Pemkot Kendari berupaya memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat mendapatkan pelayanan yang adil, berkualitas, dan berkelanjutan. (HenQ)