Kendari – Pemerintah Kecamatan Wua-Wua bersama unsur kelurahan dan masyarakat melaksanakan normalisasi kali di depan Polresta Kendari sebagai langkah antisipasi banjir yang kerap terjadi di kawasan tersebut. Kegiatan yang dimulai sejak Jumat pagi (30/5/2025) ini ditinjau langsung oleh Camat Wua-Wua, Alamsyah.
Turut hadir dalam peninjauan, Ketua Komisi I DPRD Kota Kendari Zulham Damu, Lurah Anaway, serta perwakilan RT dan RW setempat.
Camat Wua-Wua Alamsyah menjelaskan bahwa normalisasi kali ini difokuskan pada pengangkatan sedimentasi dan material penyumbat aliran air yang selama ini menyebabkan luapan ke jalan utama dan permukiman warga, terutama di Perumahan Findayani.
“Kawasan depan Polresta Kendari merupakan titik rawan banjir. Setiap hujan deras, air sering meluap hingga ke jalan dan masuk ke rumah-rumah warga. Maka, kegiatan ini menjadi prioritas kami,” ungkap Alamsyah di sela-sela peninjauan.
Ia menyampaikan bahwa proses normalisasi ditargetkan rampung pada Sabtu (31/5/2025), agar dampaknya segera bisa dirasakan oleh masyarakat, terutama dalam menjaga kelancaran lalu lintas dan keamanan lingkungan pemukiman.
“Insyaallah selesai besok. Kami ingin hasilnya langsung dirasakan warga. Ini adalah bentuk kerja cepat dan tanggap pemerintah kecamatan bersama seluruh elemen,” katanya.
Alamsyah juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar saluran air. Ia menyebut, penanganan banjir tidak hanya bisa mengandalkan pengerukan saluran, tetapi juga perlu kesadaran kolektif untuk tidak membuang sampah sembarangan.
“Pemerintah bisa bekerja membersihkan dan menormalisasi kali, tapi kalau masih ada warga buang sampah ke saluran, maka hasil kerja ini tidak akan bertahan lama. Kesadaran bersama itu kuncinya,” ujarnya.
Kegiatan normalisasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Kecamatan Wua-Wua dalam menyiapkan wilayah menghadapi musim hujan. Camat Alamsyah memastikan bahwa pihaknya akan terus memantau dan melakukan intervensi di titik-titik rawan lainnya, guna mencegah terjadinya banjir yang berulang. (HenQ)