Kendari – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat perekonomian daerah terus menunjukkan pertumbuhan positif pada triwulan III tahun 2025. Berdasarkan data resmi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku tercatat sebesar Rp 51,68 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 30,41 triliun.
Plt. Kepala BPS Sultra Andi Kurniawan menjelaskan, ekonomi Sulawesi Tenggara pada triwulan III-2025 tumbuh 3,41 persen (quarter-to-quarter/q-to-q) dibandingkan triwulan sebelumnya. Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Konstruksi menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 22,75 persen, sementara dari sisi pengeluaran, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh paling tinggi sebesar 14,77 persen.
Secara tahunan (year-on-year/y-on-y), ekonomi Sultra tumbuh 5,65 persen dibandingkan triwulan III-2024. Pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi dicapai oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan yang melonjak 23,60 persen, sedangkan dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa mencatat pertumbuhan tertinggi 9,23 persen.
Secara kumulatif (c-to-c) hingga triwulan III-2025, ekonomi Sultra tumbuh 5,74 persen. Sektor industri pengolahan kembali menjadi motor utama dengan pertumbuhan 18,09 persen, dan dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,91 persen.
“Struktur ekonomi Sulawesi Tenggara masih didominasi sektor primer dan industri pengolahan, sementara dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi pendorong utama aktivitas ekonomi,” jelas Andi Kurniawan. Rabu (5/11/2025).
Sektor Pertanian dan Konsumsi Rumah Tangga Masih Jadi Penopang Utama
Berdasarkan kontribusi terhadap PDRB, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberikan andil terbesar, yakni 22,97 persen. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tetap mendominasi dengan kontribusi 46,31 persen terhadap total PDRB Sultra.
Kondisi ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat dan aktivitas konsumsi masih menjadi motor penggerak perekonomian daerah, meskipun beberapa indikator ketenagakerjaan menunjukkan dinamika yang perlu diwaspadai.
Tingkat Pengangguran Terbuka Naik ke 3,31 Persen
Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS mencatat jumlah angkatan kerja di Sultra pada Agustus 2025 mencapai 1,48 juta orang, naik 6,74 ribu orang dibanding Agustus 2024. Namun, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) turun 1,14 persen poin, dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) meningkat menjadi 3,31 persen, naik 0,22 persen poin dibanding tahun sebelumnya.
Jumlah penduduk bekerja tercatat 1,43 juta orang, meningkat 3,14 ribu orang dibanding Agustus 2024. Sementara sektor Administrasi Pemerintahan mencatat peningkatan persentase pekerja terbesar, dan Perdagangan Besar dan Eceran mengalami penurunan paling signifikan sebesar 1,46 persen poin.
Sebanyak 61,13 persen penduduk Sultra masih bekerja di sektor informal, meskipun angka ini menurun 0,79 persen poin dibanding tahun lalu. Persentase setengah pengangguran juga menurun 0,67 persen poin, sementara pekerja paruh waktu naik 0,38 persen poin.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Naik, Namun Pertumbuhannya Melambat
BPS Sultra juga melaporkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2025 mencapai 74,25, naik 0,63 poin (0,86 persen) dibandingkan tahun 2024 yang sebesar 73,62.
Meski meningkat, pertumbuhan IPM tahun ini mengalami perlambatan dibanding tahun sebelumnya. “Semua dimensi pembentuk IPM mengalami peningkatan, terutama standar hidup layak dan pengetahuan,” kata Andi Kurniawan.
Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, bayi yang lahir pada 2025 memiliki harapan hidup 72,06 tahun, naik 0,18 tahun dibanding tahun sebelumnya.
Pada dimensi pengetahuan, harapan lama sekolah (HLS) meningkat menjadi 13,72 tahun, dan rata-rata lama sekolah (RLS) naik menjadi 9,56 tahun.
Sementara dari dimensi standar hidup layak, rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun meningkat Rp386 ribu (3,64 persen) dibandingkan 2024.
BPS: Ekonomi Sultra Masih Positif, Tapi Tantangan Struktural Perlu Diwaspadai
Dengan capaian pertumbuhan ekonomi yang solid, BPS menilai ekonomi Sulawesi Tenggara tetap berada pada jalur positif meski menghadapi tantangan ketenagakerjaan dan perlambatan pertumbuhan IPM.
Informasi lebih lengkap mengenai hasil publikasi dapat diakses melalui laman resmi BPS Sulawesi Tenggara: https://sultra.bps.go.id

























