Jakarta — Aliansi Pemuda dan Pelajar (AP2) Indonesia resmi menggelar Musyawarah Nasional (Munas) I di Jakarta sebagai langkah awal konsolidasi organisasi menuju tingkat nasional. Forum ini menandai babak baru perjalanan AP2 Indonesia yang sebelumnya tumbuh di Sulawesi Tenggara, kini memperluas peran dan kiprahnya di level nasional.
Ketua Dewan Pembina AP2 Indonesia, La Ode Hasanuddin Kansi, ATG, dalam sambutannya menyampaikan pesan tegas dan penuh emosi mengenai perjalanan panjang AP2 yang berdiri sejak 2007 di Kendari. Ia menegaskan bahwa organisasi ini lahir dari keterbatasan, tantangan personal, dan kerja keras tanpa mengandalkan bantuan pihak mana pun.
“AP2 bukan organisasi instan. Ini lahir dari cemoohan, dari perjuangan hidup, dan dari tekad menyediakan wadah bagi pemuda dan pelajar menemukan jati diri,” kata LHK, ATG.
Selama 18 tahun berkarya di Sulawesi Tenggara, AP2 Indonesia fokus pada berbagai program sosial-kemanusiaan seperti sunatan massal untuk anak yatim, pengobatan gratis, fasilitasi layanan kesehatan, hingga program nikah massal untuk masyarakat tidak mampu. Menurut LHK, kerja-kerja sosial ini menjadi identitas sekaligus alasan AP2 bertahan sebagai organisasi yang mandiri dan bebas dari intervensi.
Pada momentum Munas I ini, AP2 Indonesia juga mengumumkan bahwa markas pusat organisasi sedang dipersiapkan untuk dibangun di Jakarta. Selain itu, AP2 akan menyediakan asrama bagi kader yang sedang menempuh pendidikan di ibu kota untuk membantu meringankan beban orang tua sekaligus memperkuat pembinaan karakter pemuda.
Sebagai organisasi kepemudaan, AP2 Indonesia menegaskan komitmennya menjadi mitra kritis pemerintah dalam mengawal implementasi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Fokus pengawasan AP2 mencakup program MBG (Makan Bergizi Gratis), peningkatan kesejahteraan rakyat, serta agenda pembangunan nasional.
“Kami pastikan Asta Cita berjalan tanpa dikorupsi. Pemuda harus hadir mengawal, terutama pada sektor rawan penyimpangan,” tegas LHK.
Ia menambahkan bahwa AP2 hanya membutuhkan “lima pemuda cerdas” untuk menjalankan misi pengawalan tersebut, simbol keyakinan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari sedikit orang yang berintegritas.
LHK kembali menegaskan bahwa AP2 adalah organisasi sosial dan pendidikan pemuda, bukan tempat mencari keuntungan.
“AP2 bukan milik saya, bukan milik ketua umum, bukan milik Dewan Pembina. AP2 milik seluruh kader dan rakyat Indonesia. Siapa pun yang menyimpang dari AD/ART akan diberikan tindakan tegas, jika perlu pemecatan tidak terhormat,” ujarnya.
AP2 Indonesia menargetkan perluasan struktur hingga seluruh provinsi dan kabupaten/kota. Organisasi ini juga membuka ruang kolaborasi dengan kementerian, pemerintah daerah, dan lembaga negara dalam bidang sosial, edukasi, pemberdayaan masyarakat, serta advokasi kebijakan publik.
Di akhir sambutannya, LHK menyampaikan apresiasi atas dukungan dan ucapan selamat dari berbagai tokoh dalam dan luar negeri, termasuk Ketua Garda Amerika Serikat.
Aliansi Pemuda dan Pelajar Indonesia (AP2 Indonesia) adalah organisasi kepemudaan yang berdiri pada 2007 di Kendari sebagai wadah pembinaan karakter, advokasi, dan kegiatan sosial bagi pemuda dan pelajar. AP2 berkomitmen menjadi mitra kritis pemerintah dalam pembangunan nasional demi kesejahteraan masyarakat. (Red)


























