Kendari — Menanam cabai bukan sekadar kegiatan bercocok tanam, namun juga wujud kepedulian terhadap lingkungan dan kemandirian pangan. Di tengah semangat gerakan Kendari Berkebun, Dinas Pertanian Kota Kendari terus mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah sebagai sumber pangan keluarga.
Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari, Makmur Jamaluddin, mengatakan bahwa cabai menjadi salah satu tanaman favorit karena masyarakat mudah ditanam, cepat panen, dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Kami ingin membangkitkan kesadaran masyarakat bahwa lahan kecil pun kita bisa berkontribusi bagi ketahanan pangan keluarga. Cabai ini contoh sederhana tapi manfaatnya besar,” ujarnya, Kamis (22/10/2015).
Gerakan Kendari Berkebun merupakan langkah nyata Pemerintah Kota Kendari dalam mewujudkan kota yang hijau, sehat, dan produktif. Program ini mengajak seluruh elemen masyarakat mulai dari ibu rumah tangga, pelajar, hingga komunitas lingkungan untuk ikut menanam berbagai jenis tanaman pangan di pekarangan rumah masing-masing.
Program ini sebelumnya diluncurkan secara resmi di lahan percontohan seluas 500 meter persegi di rumah jabatan Wali Kota Kendari. Di lokasi tersebut, berbagai jenis sayuran dan cabai ditanam sebagai simbol semangat urban farming yang kini mulai tumbuh di Kota Lulo.
Menurut Makmur, melalui gerakan ini pemerintah ingin mengembalikan semangat bercocok tanam di tengah masyarakat perkotaan. Selain memperkuat ketahanan pangan, kegiatan berkebun juga berdampak positif bagi lingkungan.
“Yang terpenting adalah kemauan masyarakat. Pemerintah siap membantu melalui penyediaan bibit dan pelatihan teknis agar program ini berkelanjutan,” tambahnya.
Selain cabai, masyarakat juga didorong untuk menanam sayuran seperti tomat, terong, bayam, sawi, dan selada. Dinas Pertanian bersama Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Baruga aktif memberikan pendampingan agar tanaman yang dibudidayakan warga bisa tumbuh dengan baik.
Menanam cabai memiliki banyak manfaat. Selain memenuhi kebutuhan dapur, kegiatan ini juga memperindah lingkungan, memperbaiki kualitas udara, dan dapat menambah penghasilan keluarga jika hasil panen dijual. Dengan cara ini, masyarakat bisa ikut berkontribusi dalam upaya menjadikan Kendari sebagai kota yang mandiri pangan.
Langkahnya pun sederhana. Siapkan lahan atau pot di pekarangan rumah, gemburkan tanah, beri pupuk organik, lalu taburkan biji cabai. Rawat dengan cinta dan siram secara teratur hingga tiba masa panen. Dari kebun kecil di halaman rumah, hasilnya bisa dirasakan langsung oleh keluarga.
Makmur Jamaluddin berharap gerakan ini menjadi gaya hidup baru masyarakat perkotaan.
“Mari kita mulai dari langkah kecil—genggam tanah, taburkan biji cabai, dan rawat dengan cinta. Karena dari kebun kecil di halaman kita, masa depan hijau Kendari sedang tumbuh,” tuturnya penuh semangat.
Gerakan Kendari Berkebun kini menjadi simbol gerakan hijau di Kota Kendari, mengajak setiap warga untuk menanam bukan hanya tanaman, tetapi juga menanam harapan: harapan akan kota yang mandiri pangan, hijau, dan semakin maju. (Red)



























