KENDARI – Pemerintah Kota Kendari terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pelayanan publik berbasis teknologi. Salah satu langkah strategis yang kini sedang difinalisasi adalah reaktivasi layanan darurat Call Center 112, layanan bebas pulsa yang terintegrasi secara nasional.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Kendari, Sahuriyanto Meronda, menyampaikan bahwa proses aktivasi kembali Call Center 112 saat ini telah memasuki tahap administratif dan teknis, dan tengah menunggu persetujuan resmi dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia.
“Kami sedang mengurus surat permohonan aktivasi ulang. Setelah disetujui, layanan ini akan langsung kami operasikan kembali,” ujar Sahuriyanto.
Sebagai bentuk keseriusan, Sahuriyanto bersama Kepala Bidang E-Government, Hery, telah melakukan kunjungan langsung ke kantor Komdigi di Jakarta pada Selasa (3/6/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk mempercepat sinkronisasi teknis serta memastikan kesiapan sistem dan sumber daya manusia.
Layanan Call Center 112 memungkinkan masyarakat melaporkan situasi darurat seperti kebakaran, kecelakaan, tindak kejahatan, hingga bencana alam. Layanan ini menjadi bagian penting dari infrastruktur tanggap darurat Kota Kendari.
Dukungan dari pemerintah pusat pun turut memperkuat langkah Pemkot Kendari. Hary Fridayanto, General Manager Business Development yang mewakili pihak Call 112 Komdigi, menyampaikan bahwa Kota Kendari secara teknis sudah siap menjalankan layanan tersebut.
“Alhamdulillah kami sudah bertemu dengan Pak Kadis Kominfo. Apa yang disampaikan oleh Ibu Wali Kota dalam waktu dekat akan segera terealisasi. Saat ini, secara teknis Kota Kendari sudah ‘on’, dan tim juga siap untuk dilatih menjadi tim Call Center 112,” ungkap Hary.
Pengaktifan kembali Call Center 112 ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari, yang menekankan pada pelayanan publik yang cepat, tanggap, dan humanis.
Langkah ini juga menjadi bagian integral dari upaya mewujudkan Kendari sebagai smart city yang inklusif dan responsif, dengan sistem pelayanan yang memanfaatkan teknologi informasi demi kesejahteraan masyarakat. (HenQ)